Selasa, 15 Desember 2015

TEMAN TERKADANG MEMBINGUNGKAN

Miris  melihatnya, dulunya  mereka  menyatu bagaikan bunga dan kumbang, dimana ada bunga disitu ada kumbang berlalu lalang. Seiring berputarnya waktu bungapun semakin layu hingga kumbang-kumbang bepergian lalu meninggalkannya yang kemudian mencari bunga yang  lebih  segar  untuk ia hinggapi, lalu pertanyaannya bagaimanakah cara yang harus dilakukan agar kumbang tak menajuh dari kehidupan sibunga yang layu...? jawabannya sangat sederhana yaitu dengan memberikan pemahaman  pada sikumbang bahwa penyebab layunya sibunga tersebut karena terus-menerus dikuras sarinya oleh sikumbang. Jangan tertawa, ini bukan lelucon. Namun  sikumbang  tak  mau  menerima penjelasan apapun karena ia merasa lebih hebat dan mampu menemukan banyak bunga lain,.
Dulunya sejalan sekarang tak lagi sama, ibarat sebuah gelas kaca yang terjatuh lalu kemudian  hancur. Sekuat apapun cara kita menyatukan pecahan gelas tersebut tak akan kokoh seperti sedia kala. Meskipun dari kejauhan  nampak  menyatu tapi jika dilihat dari kasat mata akan nampak bekas pecahan tersebut. Sungguh kasihan melihatnya, lalu siapakah yang akan membuat gelas itu kembali kokoh. Sangat mustahil, mungkin gelas itu hanya bisa bersabar dan membiarkan tubuhnya terpisah dalam beberapa bahagian.
Dua perumpamaan diatas sangat urgen dengan kehidupan yang aku jajaki saat ini, hanya kesedihan yang berlarut  jika memutar kenangan masa lalu yang begitu indah yang kemudian berubah pahit yang tak brujung manis. Terlalu banyak yang memasuki kehidupan mereka sehingga tak lagi sadar akan orang terdekat disekelilingnya, siapa yang harus disalahkan atas semua ini…?
Akupun  tak  paham  atas  apa  yang  terjadi  pada  hidupku, sikapku selalu baik dan terbuka, tapi kenapa mereka begitu bungkam untuk mengungkapkan yang sebenarnya, bahkan aku merasa terasingkan diantara orang terdekatku, sungguh perih luka hati ini, kadang mereka menghampiri itupun jika ada kepentingan setelah itu berlalu bagai angina malam.
Tahukah anda bahwa perbedaan  itu indah, perbedaan itu adalah rahmat, jangan karena perbedaan kalian mematahkan bingkai persahabatan yang begitu indah, sangat disayangkan, semakin dewasa semakin jauh jarak diantara kita, bahkan mereka tak mau lagi mendengar keluh kesah ini, terlebih lagi dengan sikap kepura-puraan (baik ) yang mereka miliki sungguh aku sangat membencinya, seharusnya kita saling mendukung karir masing-masing bukan saling menjatuhkan, seolah-olah apa yang aku pilih sangatlah buruk sehingga penilaian mereka terhadapku juga begitu buruk.
Hanya bisa merenungi apa yang telah terjadi, karena hembusan angin yang telah berlalu tak akan pernah bertiup kembali kearahku, menyesal pun tiada guna, maaf bahkan tak punyai nilai dimatanya. Hanya tulisan ini yang menjadi saksi betapa pedihnya kisah persahabatan yang aku alami, tak ada lagi ruang dan waktu untuk duduk bersama, seburuk apapun seseorang tapi dia masih mempunyai sedikit kebaikan pada dirinya ( jika orang yang menyikapinya dewasa). Harus kemanakah hati ini melangkah agar taka da lagi luka baru yang menyelimuti kehidupan ini, hanya muka yang bertatap namun tak ada gurau, bukan pula bisu melainkan mengunci bibir untuk tak berucap, memalinkan muka untuk memberikan senyuman, menyembunyikan tangan agar tak berjabat, dosa apakah ini Tuhan, sampai kapankah pahit ini kan kutelan, adakah harapan baru untuk merasakan manis yang telah sirna…?
Ingatlah kawan dunia ini hanyalah sementara,kita hanya dititipkan untuk mencari kebaikan, menjalin silaturahim antar sesama, jangan pernah kalian nodai kehidupan yang singkat ini dengan ego yang kalian miliki, saat semua tak lagi sama, matahari pun kelak tak mampu memcarkan sinar kebahagiaan dibumi, andai waktu bisa terulang tak akan pernah terjadi kisah ini, mengapa aku terlahir jika untuk disakiti, dikhianati, bahkan tak dianggap.
Walaupun hanya sesaat, kehadiranmu dihidupku sangat berkesan, tapi sayang, kita tidak berjodoh. Aku sungguh tidak menyangka, lebih baik aku di sakiti dengan kejujuran dari pada harus di bahagiakan dengan kebohongan. Bersyukur merupakan cara yang paling tepat untuk mengurangi rasa serakah di dalam diri. Jangan pernah ragu untuk memaafkan seseorang. Menolak permintaan maaf sama buruknya dengan melukai seseorang.
Hati-hati bermain dengan hati, karena jika seseorang terlanjur sakit hati. Maka akan sulit untuk memaafkan kembali. Berburuk sangka merupakan penyakit alami. Namun bukan berarti itu tidak bisa diobati. Berpikir positif adalah cara terbaik untuk menenangkan diri. Berbicara dengan sopan merupakan cara terbaik untuk menunjukkan kualitas diri. Orang yang memiliki karakter baik tidak akan terbuai oleh emosi. Jika seseorang memandang rendah diri kita, berikan alasan bahwa mereka salah menilai.

Aku selalu berusaha untuk ada disaat kamu membutuhkan, begitulah diriku yang sebenarnya, yang ingin melihatmu selalu bahagia. Aku tidak memiliki kesempurnaan seperti orang lain, tapi aku punya satu hati yang selalu setia padamu. Mungkin ini saatnya aku harus rela melepaskan apa yang bukan milikku, dan aku pasrahkan semua ini pada Tuhan yang maha kuasa. Motivasi hidupku adalah, hidup hanya sekali, mati sekali dan cintapun juga sekali. Tidak ada kata lelah buat ku untuk tetap bertahan denganmu, yang ada hanyalah perasaan gundah tentang kesetiaanmu padaku.
Hal teramat pahit yang aku rasa adalah, Walaupun tersakit, aku terus bertahan denganmu, tapi aku juga tidak mampu hidup tanpa dirimu. Dulu aku selalu berharap hubungan kita berakhir dengan bahagia, walaupun berpisah bukan karena orang ke tiga atau karena kita berbeda. Tapi karena waktu dimana aku tidak lagi bisa bernafas dan berdiri tegak untukmu. Aku harap kamu jangan pernah menjanjikan sesuatu pada ku, bila kamu sendiri belum bisa pasti untuk menepatinya.
Jika suatu saat nanti kita berpisah, aku akan rela, tapi ada satu pintaku, jangan pernah melupakan aku yang dulu pernah mengisi relung hatimu. Jika suatu saat aku berkata, aku tidak membutuhkanmu lagi. Mungkin saat itulah hembusan nafasku telah terhenti dan tubuhku hanya bisa terkaku dalam balutan kafan yang kemudian tertimbun dalam tanah dan mempertanggung jawabkan apa yang telah aku lakukan sesame hidup didunia.
BERSAMBUNG…..!!!!


Sabtu, 05 Desember 2015

‘’MEET UNTIL ENDING (fiksi)’’


Dingin yang merapuhkan tulang terdalam, mengingatkanku suka duka yang telah kita lewati berdua, hembusan angina seakan menghempas kenangan masa lalu. Waktu begitu cepatnya berlalu, semakin mekar mawar ditaman, semakin pula senyummu merekah, namun dikala api telah padam lalu kau menghilang tak tahu arah, kemanakah hati ini melangkah agar aku dapat menerka cinta yang baru.
Andai aku bias memutar waktu, akan kunikmati detik demi detik untuk melukis senyum kebahagiaan dipipimu. Saat jemari telah mongering hanya mampu ku bercakap dalam hati agar batin dapat merasuk sukmamu lalu membisikkan sungguh aku sangat menyayangimu.
Jarak yang begitu dekat seakan menjauhkan kedua hati, jalan yang berliku telah aku jajaki namun tak setitikpun arahmu dijumpai oleh mata, mungkingkah kau terus berjalan sehingga tak ada niatmu untuk mengajakku bersamamu? Saat kutuliskan pena diatas kertas, saat itu pula tetesan air mata berlinangan lalu membasahi kertas itu kemudian menghapus tulisan kesedihan didalamnya, namun hati tak mampu menutupi akan kesakitan ini.

Akankaah kau kembali saat bibir tak mampu berucap, mata tak mampu melihat kebahagiaan baru dihidupmu karena jasadku telah terbujur kaku tak mampu bergurau, hanya satu pintaku balutlah tubuh kaku ini dengan kain kafan, kecup keningku untuk yang pertama dan terakhir kalinya meski aku tak merasakannya, jangan tangisi aku, tapi tangisilah kebodohan masa lalu agar hari esok kau tak melakukan kebodohan yang lebih banyak disisa usiamu yang semakin senja, ikhlaskanlah kepergainku dengan senyuman. Jangan terlarut dalam duka, aku yakin suatu saat nanti kita akan dipertemukan di syurga yang begitu indah setelah kau menyusulku di akhirat…….

‘’KESETIAAN DALAM PENANTIAN (FIKSI)’’


Untuk malam ini jiwa dan raga belum dapat bersekutu sehingga hati harus bersabar dan bersabar menantikan hujan deras yang akan memadamkan bara kerinduan dalam hati,
Airmata kembali menyapaku, ketika pena mulai menuliskan sajak tentang rindu akan hadirmu,
Seketika aku ingin meredupkan cahaya mentari yang menyinari ruangmu, agar kau dapat mengerti perasaanku dikala kau meninggalkanku,
Sakit adalah pelanggang setia yang mampu menemani dikala hati muak akan kerinduan ini,
Senyumummu begitu memesona dari langit ketuju, kau pancarkan sinar yang disebut cinta,
Jika hadirmu pun sesaat, biarkan aku melukis senyum kebahagiaan dipipimu walaupun itu sesaat,
Kupeluk sunyi dalam keramaian, segaris lirik pada lagu, hanya mampu terpaku diujung sudut menanti rindu yang tak tertahankan,
Hatipun tak mampu menerka untuk cinta yang baru,
Setia itu penantian, hati yang terlanjur luka tak mampu terobati, aku dan kamu berlalu bagai angin, lalu kita menjadi sekian,
Tuhan pisahkanlah ruh dari jasad ini, agar tak terlihat tetesan air mata kesedihan, aku muak melihatnya bangga akan dirinya, yang kemudian tak mampu mengenal-Mu
Bumipun turut menangis ketika penantian ini disia-siakan,
Bantu aku membenci waktu, karena disaat bersamaan aku teringat olehn-Ya dan melupakan-Mu.
Jika hati yang kumiliki tak setegar karang, mungkin kesetiaan, penantian, bahkan rasa sayang yang aku miliki akan pupus,
Sajak kerinduan terus berlalu, namun penantian ini tak akan bisa tergoyahkan sampai aku betul-betul sadar, setelah tetesan air mata kering dengan sendirinya dan disaat jasadku terbujur kaku.




Selasa, 09 Juni 2015

MIMPI YANG TERTUNDA

MIMPI YANG TERTUNDA
Saat mata mulai terpejam
Cahaya putih hadir dalam tidurku,
Rupanya sosok bidadari menghampiriku
Membisikkan kebahagiaan kepadaku
Cinta kan selalu abadi besamaku
Walau takdir tak pasti
Sosok bidadari itu berjanji akan selalu bersamaku
Memaksaku menghentikan bayangan yang telah menyakiti
Menghilangkan luka yang terpendam
Menghadirkan kembali kebahagiaanku
Tiba-tiba sosok itu hilang
Berbisik akan hadir kembali
Saat aku mengikuti jejaknya,
Aku kembali melihat cahaya putih
Aku semakin penasaran dengan cahaya itu
Saat aku membuka kelopak mata
Rupanya cahaya itu,
Sinar matahari yang begitu cerah
Namun, aku masih penasaran dengan mimpiku
Kapankah aku bisa melanjutkan mimpi indahku,
Agar aku bisa mengenal siapakah sosok,
Yang hadir dalam mimpiku yang tertunda ini......


Rabu, 27 Mei 2015

Motivasi



motivation
today we may fail , but the failure of today can you make a benchmark in order to create tomorrow's real success until everyone can make you as a role model in pumping themselves in order not to fall behind in dismal failure
translate
hari ini kita boleh gagal, namun kegagalan hari ini dapat kamu jadikan tolak ukur agar besok tercipta keberhasilan yang nyata hingga semua orang dapat menjadikanmu sebagai panutan dalam memompa diri agar tidak tertinggal dalam kegagalan yang suram

Senin, 18 Mei 2015

KEBIJAKAN PEMERINTAH UNTUK MENGATASI KEMISKINAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
          Salah satu penghambat pembangaunan ekonomi adalah kemiskinan. Ia merupakan tolak ukur bagi sebuah negara apakah pembangunan yang tengah berlangsung dapat di nikmati oleh segenap warga negaranya tanpa memandang hal-hal yang bersifat atributif. Dengan kata lain, pembangunan yang berlangsung benar-benar merata dalam masyarakat.1
  Kemiskinan bukan merupakan sesuatu yang berdiri sendiri, sebab ia merupakan akibat dari tidak tercapainya pembangunan ekonomi yang berlangsung. Dalam hal ini, kemiskinan akan makin bertambah seiring tidak terjadinya pemerataan pembangunan. Pada tahun 2010 jumlah rakyat miskin mencapai 31 juta jiwa (13,3 persen) dan menurun menjadi 30 juta jiwa (12,5persen) pada tahun 2011. Antara tahun 2012 sampai 2013 jumlah penduduk miskin kembali menurun sekitar 29 juta jiwa atau sekitar (11,7 persen pada tahun 2012) dan (11,5 persen pada tahun 2013). Sedangkan pada tahun 2014 kembali mengalami penurunan sebesar 28 juta jiwa (11,0 persen). Dapat disimpulkan bahwa sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 jumlah kemiskinan di Indonesia semakin menurun ditandai dengan jumlah angka kemiskinan yang setiap tahunnya menurun.2
  Kemiskinan merupakan sebuah kondisi yang berada di bawah garis nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk makanan dan non makanan, yang disebut garis kemiskinan (poverty line) atau batas kemiskinan (proverty threshold). Garis kemiskinan adalah sejumlah rupiah yang diperlukan oleh setiap individu untuk dapat membayar kebutuhan makanan setara 2100 kilo kalori per hari dan kebutuhan non-makanan yang terdiri dari perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi, serta aneka barang dan jasa lainnya. (BPS dan Depsos, 2004:4).3
Kemiuskinan pada umumnya didefenisikan dari segi ekonomi, khusunya pendapatan dalam bentuk uang ditambah dengan keuntungan-keuntungan non-material yang diterima oleh seseorang. Namun demikian, secara luas kemiskinan juga kerap didefenisikan sebagai kondisi yang ditandai oleh serba kekurangan: kekurangan pendidikan, keadaan kesehatan yang buruk, dan kekurangan transportasi yang dibutuhkan oleh masyarakat (SMERU dalam Suharto,2002:3)

                  
B.  Identifikasi Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah yang penulis kemukakan dalam penulisan makalah ini, maka penulis merumuskan beberapa identifikasi masalah yang berkenaan latar belakang masalah seperti berikut ini.
1.      Potret kemiskinan ?
2.      Bagaimanakah upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan ?















1Https://marx83.wordpress.com/2008/07/05/upaya-penanggulangan-kemiskinan/diakses-pada Kamis 14-Mei-2015 pukul 10:45 wita.
2Sumber: Bank Dunia dan Badan Pusat Statistik (BPS) diakses dari investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi-makro/kemiskinan/item301/,pada14-Mei-2015 pukul 12:41 wita.
3Edi Suharto. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Reflika Aditama. Bandung.  2005. hlm. 133-134.
BAB II
TINJAUAN TEORITIK

Sebatas pengetahuan penulis, pembahasan mengenai kebijakan pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan sudah banyak dibahas sebelumnya baik dalam penelitian karya ilmiah maupun dalam beberapa buku yang membahas mengenai kemiskinan.
       Berdasarkan penelusuran pada tinjauan teoritik yang penulis lakukan penulis menemukan beberapa buku dan artikel yang hampir sama dengan judul makalah yang penulis lakukan yaitu buku dan artikel yang berjudul.
1.    Buku karya Michael Sherraden pada tahun 2005, mengenai Aset Untuk Orang Miskin Perspektif Baru Usaha Pengentasan Kemiskinan. Dalam buku tersebut pembahasan lebih spesifik pada bentuk dan komposisi Negara kesejahteraan bagi orang miskin guna mempermudah langkah pemerintah mengentaskan kemiskinan.4
2.    Buku Karya Soetomo pada tahun 2008, mengenai Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya yang memfokuskan pada Masalah Sosial sebagai inspirasi perubahan (kasus kemiskinan). Sebagaimana diketahui, kehidupan yang menjadi dambaan masyarakat adalah kondisi yang sejahtera. Dengan demikian, kondisi yang menunjukkan adanya taraf hidup yang rendah merupakan sasaran utama usaha perbaikan dalam rangka perwujudan kehidupan sejahtera. Kondisi kemiskinan dengan berbagai dimensi dan implikasinya, merupakan salah satu bentuk masalah sosial yang menggambarkan kondisi kesejahteraan yang rendah.5






          4Michael Sherraden. Aset Untuk Orang Miskin. Rajawali Press. Jakarta. 2005. hlm.80.
5Soetomo. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 2008. hlm.307-308.

BAB III
HASIL PEMBAHASAN
A.  Potret Kemiskinan
1.    Defenisi Kemiskinan
Kemiskinan merupakan konsep dan fenomena berwayuh wajah,bermatra multidimensional. SMERU, misalnya, menunjukkan bahwa kemiskinan memiliki beberapa ciri (Suharto et.al,.2004:7-8):
a.    Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan komsumsi dasar (pangan,sandang dan papan).
b.    Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi).
c.    Ketiadaan jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga).
d.   Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massal.
e.    Rendahnya kualitas sumberdaya manusia dan keterbatasan sumber alam.
f.     Ketidakterlibatan dalam kegiatan sosial masyarakat.
g.    Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.
h.    Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
i.      Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak terlantar, wanita korban tindak kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marjinal dan terpencil).
Ellis (1984:242-245) menyatakan bahwa dimensi kemiskinan menyangkut aspek ekonomi, politik, dan sosial-psikologis. Secara ekonomi, kemiskinan dapat didefinisikan sebagai kekurangan sumberdaya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan sekelompok orang.6




6Edi Suharto. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Reflika Aditama. Bandung.  2005. hlm. 132-133.
2.      Faktor Penyebab Kemiskinan
Pemecahan masalah miskin ternyata tidak dapat dilaksanakan secara sambil lalu saja. Artinya sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi, mereka akan dengan sendirinya mengalami perbaikan. Teori trickel down effect ternyata tidak dapat dipertahankan lagi (Soebroto 1974:4).7
Permasalahan masih besarnya penduduk miskin di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal yang antara lain:
Pertama, pemerataan pembangunan belum menyebar secara merata terutama di daerah perdesaan. Penduduk miskin di daerah perdesaan pada tahun 2006 diperkirakan lebih tinggi dari penduduk miskin di daerah perkotaan. Kesempatan berusaha di daerah perdesaan dan perkotaan belum dapat mendorong penciptaan pendapatan bagi masyarakat terutama bagi rumah tangga miskin. Masih tingginya pengangguran terbuka di daerah perdesaan dibandingkan dengan di daerah perkotaan menyebabkan kurangnya sumber pendapatan bagi masyarakat miskin terutama di daerah perdesaan. Sementara itu masyarakat miskin yang banyak menggantungkan hidupnya pada usaha mikro masih mengalami keterbatasan dalam memperoleh akses permodalan dan sangat rendah produktivitasnya.
Kedua, masyarakat miskin belum mampu menjangkau pelayanan dan fasilitas dasar seperti pendidikan, kesehatan, air minum dan sanitasi, serta transportasi. Gizi buruk masih terjadi di lapisan masyarakat miskin. Hal ini disebabkan terutama oleh cakupan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin yang belum memadai. Bantuan sosial kepada masyarakat miskin, pelayanan bantuan kepada masyarakat rentan (seperti penyandang cacat, lanjut usia, dan yatim-piatu), dan cakupan jaminan sosial bagi rumah tangga miskin masih jauh dari memadai. Prasarana dan sarana transportasi di daerah terisolir masih kurang mencukupi untuk mendukung penciptaan kegiatan ekonomi produktif bagi masyarakat miskin.
Ketiga, harga bahan pokok terutama beras cenderung berfluktuasi sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat miskin. Kondisi terakhir, di mana dunia sedang di landa dua krisis besar yakni krisis pangan dan krisis energi, juga turut mempengaruhi lonjakan jumlah rakyat miskin. Di pasar ASEAN harga beras dengan kualitas patahan sebesar 25 % pada tahun 2007 adalah sebesar 330 dollar AS per ton. Pada bulan maret kemarin sudah sampai level 500 dollar AS per ton. Harga beras Vietnam dengan kualitas patahan 5% pecan lalu setersebut besar 550 dollar AS per ton. Sedangkan patahan 10% mencapai 540 dollar AS per ton. Sementara di India harga beras dengan patahan 5% menembus level 650 dollar AS per ton. Di Argentian harga beras dengan patahn 10% sebesar 625 dollar AS per ton. Sedangkan di Uruguay mencapai 630 dollar AS per ton. Kualitas beras medium di pasar Asia rata-rata mengalami kenaikan sebesar 52%.8

















         7Mujianto Sumardi dan Hans-Dieter. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Rajawali Press. Jakarta. hlm. 1-2.
8Https://marx83.wordpress.com/2008/07/05/upaya-penanggulangan-kemiskinan/diakses pada Kamis 14 Mei 2015 pukul 10:45 wita.
B.  Upaya Pemerintah dalam Mengentaskan Kemiskinan
Meskipun proses pembangunan terus berlangsung, namun angka kemiskinan rakyat dunia ketiga ternyata terus menigkat. Kija demikian, kemiskinan ekonomi berarti erat kaitannya dengan sistem ekonomi yang ada dalam pembangunan. Guna memahami masalah ekonomi dan konteks pembangunan.9
Mengarah pada pembahasan sebelumnya, ada beberapa langkah yang dilakukan Pemerintah dalam mengentaskan masalah kemiskinan di Indonesia seperti berikut.
1)   Menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran. Karena pengangguran adalah salah satu sumber penyebab kemiskinan terbesar di indonesia.
2)   Menghapuskan korupsi. Sebab korupsi adalah salah satu penyebab layanan masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal inilah yang kemudian menjadikan masyarakat tidak bisa menikmati hak mereka sebagai warga negara sebagaimana mestinya.
3)   Menggalakkan program zakat. Di indonesia, Islam adalah agama mayoritas. Dan dalam islam ajaran zakat diperkenalkan sebagai media untuk menumbuhkan pemerataan kesejahteraan di antara masyarakat dan mengurangi kesenjangan kaya-miskin. Potensi zakat di indonesia, ditengarai mencapai angka 1 triliun setiap tahunnya. Dan jika bisa dikelola dengan baik akan menjadi potensi besar bagi terciptanya kesejahteraan masyarakat.
4)   Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan fokus ini seperti : Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton.10




10Mansour Fakih. Masyarakat Sipil Untuk Transformasi Sosial. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 2004. hlm. 82.
   Berikut merupakan data mengenai jumlah kemiskinan di Indonesia dari tahun 2010 sampai tahun 2014.
Berdasarkan data diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sejak tahun 2010 hingga tahun 2014 angka kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan namun, berdasarkan analisis kebijakan yang penulis lakukan, kebijakan yang diterapkan pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan belum terealisasi dengan baik. Terbukti dengan masih banyaknya persoalan-persoalan yang terjadi dilingkup kehidupan masyarakat sebagai contoh, masih belum meratanya lapangan pekerjaan baik masyarakat golongan bawah serta penerapan harga bahan pokok disebagian besar daerah di Indonesia masih naik-turun, dan belum terealisasinya bantuan langsung tunai kepada masyarakat karena masih banyaknya kelalaian dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang senantiasa mengorupsi bantuan untuk rakyat sehingga sebagian masyarakat masih melarat.




DAFTAR PUSTAKA

Fakih, Mansour. Masyarakat Sipil Untuk Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
Sherraden, Michael. Aset Untuk Orang Miskin. Jakarta: Rajawali Press, 2005.
Soetomo. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: Reflika Aditama, 2005.
Sumardi, Mujianto dkk. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: Rajawali Press.
Sumber: Bank Dunia dan Badan Pusat Statistik (BPS) diakses dari investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi-makro/kemiskinan/item301/,pada14-Mei-2015 pukul 12:41 wita.


Https://marx83.wordpress.com/2008/07/05/upaya-penanggulangan-kemiskinan/diakses-pada Kamis 14-Mei-2015 pukul 10:45 wita.