SIRNA
Hilang
sudah rasa ini
Hilang
tanpa bekas
segala kerisauanku menambah daftar kedukaan
setelah melihat kedatangannya
seakan menghilangkan sosokku didekapmu
melenyapkan
bayangan cinta yang kuhadirkan
membinasakan
rindu yang pernah kau curah
munculnya matahari lelah
tetes embun dedaunan tanpa henti
kelemahlembutan kian menjadi benci
kemarahan semakin memuncak
BAHAGIA
SENDIRIAN
Hari
Bahagia telah menjemputku.
Hari yang kunanti untuk bahagia denganmu
Kini kunikmati sendiri tanpa kau disisi
Kesedihanku, keresahan dan gelisahku,
Bercampur jadi Satu
Kebahagiaan hatiku menyembunyikan tangisku
Keceriaan dan tawaku melenyapkan amarahku
Sedikit kurasa tanpa engkau yang kucinta
Hari ini, malam ini, lewat puisi ini
Aku Ingin menangis
Namun, kuredam sejenak.
Karna ku tak ingin larut dalam bahagia.
Meski sepi tanpa dirimu
Hari yang kunanti untuk bahagia denganmu
Kini kunikmati sendiri tanpa kau disisi
Kesedihanku, keresahan dan gelisahku,
Bercampur jadi Satu
Kebahagiaan hatiku menyembunyikan tangisku
Keceriaan dan tawaku melenyapkan amarahku
Sedikit kurasa tanpa engkau yang kucinta
Hari ini, malam ini, lewat puisi ini
Aku Ingin menangis
Namun, kuredam sejenak.
Karna ku tak ingin larut dalam bahagia.
Meski sepi tanpa dirimu
Meski
kau telah menjadi miliknya
Tapi mala mini kuyakin
Tapi mala mini kuyakin
Besok
kan Pasti datang hari
Di mana ku dapat rayakan dengamu
Malam inipun, langit meneteskan hujannya.
Seakan merasakan kepedihan Hati yang terjadi padaku
Membuat Aku semakin sedih
Meski aku terlihat bahagia
Di mana ku dapat rayakan dengamu
Malam inipun, langit meneteskan hujannya.
Seakan merasakan kepedihan Hati yang terjadi padaku
Membuat Aku semakin sedih
Meski aku terlihat bahagia
Tapi,
ketahuilah
Bahwa
bahagiaku berada dalam tangisku
MEMBUANG LUKA
Rasanya perih,
Tanpamu aku resah
Semua serasa berbeda
Tawamu yang dulu membuat tangisan
merdu
kini aku tertumpuk dalam rindu
rindu yang tak terobati
aku hanya butuh sedetik untuk
merasakan bahagia denganmu
tapi kini kau pergi bersamanya
tanpa memikirkan aku yang pernah
mengisi kekosonganmu
bodohnya aku yang selalu lemah
denganmu
sehingga aku tak bisa menilai
luka yang kau tanam
dulu kita ibarat sekeping koin
tapi sekarang ibarat bumi dan
langit
saling berjauhan
terjadi jarak antara kita
semakin aku mengejarmu semakin
pula kau menjauh
hariku penuh dengan duri
bahagiaku penuh tangis
hidupku penuh luka
tawaku penuh harap
jika memang kita tak bias bersama
izinkanlah aku mengubur kenangan
ini
aku esok aku bias membuang luka
kemudian merasakan bahagia baru
dipintu rindu keheningan
BEGITU
CEPATNYA
Hening malam ini, begitu dalam
aku rasakan
Sendiri terdiam dalam sepi
Tak ada bahagia diraut wajah
Menanti dengan kepingan rindu
Menangis dalam rintikan hujan
Namun bara api cemburu tak
kunjung padam
Begitu cepatnya kau berlalu
Memilih dia dibanding aku
Sungguh tega pengkhianatanmu
Sungguh kejam perlakuanmu
Kau lebih memilih dia yang telah
dimiliki
Apakah aku hanya sampah
Apakah aku hanya persinggahan
Apakah aku hanya mainanmu
Begitu cepatnya kau berlalu
Tanpa pernah mengingat
kebersamaan kita
Kau berlalu bagai badai
Tergerus dalam ombak dilautan
Disini aku terpenjara
Dalam putaran waktu yang tak
dapat aku putar denganmu