Ketika mentari
mulai menampakkan sinarnya,...
Kala
itu hadirlah kehidupan sekelompok remaja yang begitu ceria, akrab dan penuh
kasih sayang ibarat mentari yang selalu mengahdirkan sinarnya kemuka bumi ini.
Meskipun perkenalan mereka masih terbilang belum lama, akan tetapi mereka
begitu memaknai kebersamaan dengan luar biasa. Awal mula pertemuan ketiga
remaja tersebut sejak 2 tahun silam, ketiganya kuliah di tempat yang sama,
setiap hari mereka bertatap muka. Ketiganya berasal dari daerah yang berbebeda.
Ada yang berasal dari Bantaeng, Sinjai dan Watampone. Hari-hari mereka selalu
dengan kebersamaan dan kepercayaan,menikmati indahnya hidup dengan kebersamaan.
Karakter ketiganya berbeda-beda, ada yang calm, care bahkan satu dari mereka
memiliki karakter periang. Hehehehehe,
Kelompok
remaja tersebut bukanlah kelompok genk motor ataupun kelompok anarkis, namun
ketiganya membentuk kelompok dengan tujuan membuat iri orang lain dengan
kebersamaan yang mereka hadirkan. Setiap ada tugas kuliah yang diberikan oleh
dosen, mereka selalu mengerjakannya secara bersamaan, saat satu dari mereka
dalam keadaan sakit, yang lain senantiasa merawat dan menyemangati yang
lainnya. Betul-betul persahabatan yang tiada tara yang tidak semua orang bisa
merasakannya.
Sebut
saja kelompok remaja tersebut trio kampret, hahahaha. Yah, seperti itulah
julukan yang cocok untuk mereka. Mereka sangat mengahargai hidup, karena hidup
bagi mereka hanya sekali dan tak akan bisa terulang kembali, oleh karena itu
mereka selalu optimis agar hidup yang mereka jalani hari ini bisa lebih baik
dari hidup sebelumnya karena itu merupakan suatu keberuntungan tersendiri bagi
ketiganya.
Hari
terus berlalu, waktu terus berputar. Begitu pula dengan arus persahabatan
mereka yang kian hari semakin solid. Mereka memang tergolong berasal dari
keluarga seadanya namun, mereka begitu menikmati indahnya persahabatan dengan
sejuta kesederhanaan, susah senang mereka selalu bersama bersaing ditengah
kerasnya kehidupan Ibukota. Saat salah satu dari mereka terjatuh yang lain
selalu ada disampingnya bangunkan yang lain dan bangkit kembali memaknai
kebersamaan yang tak ada lebih dari segalanya. Perbedaan bukanlah halangan
melainkan menyatukan kehidupan mereka.
Kesejahteraan
Sosial yang mempertemukan mereka sehingga mereka selalu menebarkan kedamaian,
kepedulian terhadap sesama, karena perbedaan hanyalah sudut pandang semata.
Jangan hadir jika hanya menambah persoalan yang semakin rumit tapi hadirlah
sebagai penengah bahkan sebagai pemberi solusi atas masalah yang ada, tutup
telingamu serapat mungkin jangan pernah tanamkan rasa curiga terhadap orang
lain, biarkan hidup ini berlalu seperti hujan yang mengalir begitupun
persahabatan ini,.
Beberapa
bulan yang lalu mereka berkunjung kesuatu pulau yang terletak di Kabupaten
Pangkep dengan tujuang mengadakan sosialisasi kepada masyarakat disana,
perjalan mereka sangatlah memelahkan, karena mereka harus berpanas-panasan
menumpangi kapal sekitar 2 jam perjalanan laut, yang menjadi persoalan disini,
kenapa sesampainya ditujuan tak terlihat lagi kebersamaan diantara mereka,
apakah mereka hanya tidak mau menampakkannya atau justru malah sudah retak,
teka-teki pun mencuak kepermukaan. Ternyata pradukaku benar, mereka sudah tak
seakrab dulu lagi, entah apakah yang terjadi antara ketiganya,. Terlihat sangat
jelas bahwa disana mereka hanyalah sibuk dengan sendirinya tanpa mementingkan
lagi kebersamaan yang telah mereka ukir selama 2 tahun terakhir tersebut.
Mungkin
satu diantara mereka sudah tak mau lagi ngejalani persahabatannya. Ada apakah
gerangan,.....? yang nampak waktu itu hanyalah sikap cuek, acuh tak acuh bahkan
sudah tak mau lagi mempedulikan yang lain diantaranya mereka. Tiga hari telah
berlalu dan seluruh rangkaian kegiatan mereka sudah terlaksana, pagi itu mereka
bersiap-siap untuk kembali ke Makassar. Tak terlihat lagi kebersamaaan mereka,
saling tegur sapa pun jarang, setibanya di makassar mereka langsung beranjak
ketempat masing-masing. Mungkin karena faktor lelah.
Keesokan
harinya, setiba di kampus terlihat kembali kebersamaan antara ketiganya, loh,.
Ada apakah sebenarnya.? Aku makin penasaran, ‘’ternyata persahabatan mereka
tidak retak hanya saja kemarin mereka sibuk jadi gak sempat bersama-sama’’
ujarnya (bagian dari ketiga remaja tersebut). Kini situasi menjadi normal
kembali karena kebersamaan yang mereka tampakkan justru semakin lebih akrab
sehingga membuat sebahagian orang merasa iri dengan mereka.
Ketika
seseorang memang sudah menjalin hubungan persahabatan, maka tak seorangpun yang
dapat lagi merusaknya apabila persahabatan itu dibarengi dengan sikap saling
percaya dan saling menghargai, karena tak semua orang juga bisa mempertahankan
persahabatannya hingga waktu yang lama. Rasa nyaman yang kita dapatkan jikalau
sedang bersama sahabat juga merupakan keindahan yang abadi, dan persahabatan
tak akan lama jika hanya mementingkan ego masing-masing didalamnya.
Entah
mengapa, saat ini hanya kesendirian yang aku rasakan, berada disekitar
orang-orang asing, tegur sapa pun jarang apalagi mau bercengkrama dengannya,
saat ini pula tak ada lagi sahabat yang berada disekitarku, entah karena sudah
melupakanku atau karena sudah memiliki sahabat yang lebih segalanya
dibandingkan aku,...? bukan tidak ada orang baru yang masuk dikehidupanku yang
menawarkan dirri untuk bersahabat, namun rasanya diri ini sudah menutup rapat
pintu persahabatan untuk orang lain, akibat penantian yang tak kunjung datang
menghampiri, kangen rasanya diri ini jikalau mengingat kebersamaan dengannya
yang telah lama tak nampak lagi, hanya rasa sedih yang terus terpendam dalam
hati, wahai sahabatku masih ingatkah dirimu akan kebersamaan kita dikala
mentari menampakkan sinarnya. Hidupku saat ini ibarat mentari yang sudah senja
bahkan bagaikan awan yang telah mendung.