Senin, 02 Mei 2016

KISAHKU

‘’KISAHKU’’
Mengapa rasa ini menghujam bagai duri, haruskah diri kan berakhir di persinggahan abadi,..? Kisahku, kalau tak salah dan berdosa, kenapa ku di bully, dicaci dan kenapa orang yang teramat aku sayangi menghindar begitu saja dari kehidupanku, sejuta harapan, mimpi dan cinta yang aku punya haruskah semua sirna oleh ego, lirih hati bertanya tertaih dalam langkah, terdiam dalam kedukaan, haruskah air mata yang selalu setia menemaniku dalam kesendirian, kadang ku berpikir bahwa Tuhan tak adil terhadapku, namun itu hanya ilusiku saja, saat ini aku betul-betul rapuh, terkapar dan enggan bangkit, ternyata kehidupan didunia sangat rumit, apalagi kehidupan akhirat nanti, aku bukanlah sosok sempurna tapi selalu kuberusaha menjadi yang terbaik diantara kalian, tapi mengapa kalian mematahkannya dan enggan menyatukannya. Kisahku, aku memang manusia bodoh yang tak berdaya dengan racun asmaramu.
Kepala berdarah, berkali-kali tembok rindu kuhantam, darahku mengalir deras menjajaki kisahku yang semakin hambar. Seketika aku menghening saat tak ada tangan yang mampu memapah, tak ada pundak untuk bersandar, tak ada telinga yang mampu mendengar keluh kesahku, semenjak mereka menjauh, sendiri jadi sunyi tentangku menjadi sepi, sudah saatnya kita menikmati luka sebelum kau memutuskan untuk memilihku, agar air mata dapat lebih dewasa tanpa kesia-siaan. Bila rindu yang kau hadirkan hanya sebaris kata yang tak kau tepati, maka biarkan cinta tertumpuk dalam timbunan tananh dihiasi bunga kamboja dan minyak kemenyang dengan keharuan yang menggebu.
Hening selalu datang melayat kesendirianku, tak ada langi pelangi terlihat dipelupuk mata, aku sadar bahwa tak ada bahagia dalam cinta yang aku selami setelah tangis kesedihan. Waktu begitu cepatnya berlalu, namun diriku masih tertinggal diruang hampa yang penuh kedukaan dan kerinduan ini, Kisahku, beribu tetesan air mata yang kujatuhkan tak akan mengembalikan kesedihan dengan cinta yang telah kau janjikan, namun aku sungguh tak mampu membencimu, meski kau nyalakan tungku lalu aku melebur dalam kayu yang kau bakar hingga menjadi arang, jika tak sengaja kata menyakitkan terucap dariku, maka izinkan aku memperbaiki semuanya seperti saat senja kita bersama, Kisahku, tak ada lagi yang kusesali dari kepergian mereka selain bahwa sebuah kebersamaan dalam kesederhaan tak akan kita rasakan lagi, dan tatapan mirismu seakan melupakannya pada sebuah nama yang kusebut perasaan dan bahkan kau hanya menganggapnya sebagai sebuah cerita lama yang hanya akan menjadi kenangan, mentari telah mendung, tak ada lagi sinar kehidupan yang ia pancarkan, sendiriku dan tangisku hanya dihempas angin yang berlalu, kekecewaan dan kerinduaku tak kunjung menemukan titik temu.
Diruang hampa ini, kau sempat menanam benih cinta dan tapi sekarang berdaun tangis dan berbunga duka, dan tangisku tak kunjung kau usap, karena aku tak tahu keberadaanmu saat ini, mungkin kita berjauhan ibarat aku di hilir dan kau berada pada muara ketinggian yang tak aku lihat, mencintaimu pun ibarat sepasang telinga yang tuli, hanya dapat menerka suara getaran dalam dada, mungkin dihatimu ada banyak tertulis nama didindingnya yang tak mampu aku hapus satu persatu, mengikhlaskanmu juga aku tak mampu namun aku juga tak bisa memaksakan kehendak, hanya bisa merindukanmu dibalik rintihan hujan yang deras, mecarimu aku tak mampu berjalan, hanya selalu bermimpi tentangmu bahwa kau akan kembali kepelukanku saat langit tak mampu menurunkan hujan di bumi, Kisahku, siapa yang mau peduli selain diriku sendiri, menikmati gelap dalam sunyi.
Kutanya butiran debu yang menempel didinding, adakah kau sisakan senyum untukku, namun debu yang kau sisakan pun terhapus oleh rintihan hujan yang menerpa membahasahi ruang pertemuan ini, kemanakah hati ini akan melangkah agar kutemukan sosok terang sepertimu yang mampu menyemai bibit rindu, berdaun cinta dan berbunga asmara kabahagiaan,..? Kau ibarat mentari sedang aku mendung, ketahuilah kepergianmu hanya membuatku bimbang karena kau telah dinikmati banyak orang, orang yang paling kau benci tapi kenapa kau berikan senyum kebahagiaan kepadanya, Tuhanku jika kisahku tak kunjung bahagia, maka izinkan aku bermunajat hanya kepadaMu, hingga saat kau memisahkan roh dengan jasadku tak ada lagi tangis kpedihan karena siksaan melainkan secerca kebahagiaan yang kau bayarkan dengan pahala dan amal sholeh yang aku lakukan selama hidupku, karena cinta yang aku miliki hanyalah sebatas angan yang tak kunjung nyata, aku sadar bahwa ini sungguh terlarang. Tuhan jika kesedirianku tak kunjung bermuara, maka akhirilah kisahku dan kehendakilah kepergianku dijalanMu. Mungkin kematian yang mampu memadamkan bara api cemburu dan melukis bahagia baru dalam kehidupanku selanjutnya walaupun aku tahu bahwa banyak tantangan yang harus dihadapi sebelum meraih kebahagiaan surgaMu.
Oleh rindu aku diterpa tangis, oleh cinta aku dibesarkan dan karena cinta yang kupelihara aku terasakiti hingga tangis tak mampu aku bendung, jika rindu hanyalah sebuah tangis, maka izinkan aku menangisi cinta tak yang mungkin aku miliki, dan jika cinta hanyalah sebuah kebodohan maka hapuskan cinta untuk ummatMu, agar tak ada lagi hambaMu yang merasakan sakit dan rindu oleh cinta yang kau hadirkan dibumi ini, cukup aku mengalami kisah sepedih ini...
IRSAN SUANDI KARIM

GOWA, 3 Mei 2016