Selasa, 10 Mei 2016
Senin, 02 Mei 2016
KISAHKU
‘’KISAHKU’’
Mengapa rasa ini menghujam bagai duri, haruskah
diri kan berakhir di persinggahan abadi,..? Kisahku, kalau tak salah dan
berdosa, kenapa ku di bully, dicaci dan kenapa orang yang teramat aku sayangi
menghindar begitu saja dari kehidupanku, sejuta harapan, mimpi dan cinta yang
aku punya haruskah semua sirna oleh ego, lirih hati bertanya tertaih dalam
langkah, terdiam dalam kedukaan, haruskah air mata yang selalu setia menemaniku
dalam kesendirian, kadang ku berpikir bahwa Tuhan tak adil terhadapku, namun itu
hanya ilusiku saja, saat ini aku betul-betul rapuh, terkapar dan enggan
bangkit, ternyata kehidupan didunia sangat rumit, apalagi kehidupan akhirat
nanti, aku bukanlah sosok sempurna tapi selalu kuberusaha menjadi yang terbaik
diantara kalian, tapi mengapa kalian mematahkannya dan enggan menyatukannya.
Kisahku, aku memang manusia bodoh yang tak berdaya dengan racun asmaramu.
Kepala berdarah, berkali-kali tembok rindu
kuhantam, darahku mengalir deras menjajaki kisahku yang semakin hambar. Seketika
aku menghening saat tak ada tangan yang mampu memapah, tak ada pundak untuk
bersandar, tak ada telinga yang mampu mendengar keluh kesahku, semenjak mereka
menjauh, sendiri jadi sunyi tentangku menjadi sepi, sudah saatnya kita
menikmati luka sebelum kau memutuskan untuk memilihku, agar air mata dapat
lebih dewasa tanpa kesia-siaan. Bila rindu yang kau hadirkan hanya sebaris kata
yang tak kau tepati, maka biarkan cinta tertumpuk dalam timbunan tananh dihiasi
bunga kamboja dan minyak kemenyang dengan keharuan yang menggebu.
Hening selalu datang melayat kesendirianku, tak
ada langi pelangi terlihat dipelupuk mata, aku sadar bahwa tak ada bahagia
dalam cinta yang aku selami setelah tangis kesedihan. Waktu begitu cepatnya
berlalu, namun diriku masih tertinggal diruang hampa yang penuh kedukaan dan
kerinduan ini, Kisahku, beribu tetesan air mata yang kujatuhkan tak akan
mengembalikan kesedihan dengan cinta yang telah kau janjikan, namun aku sungguh
tak mampu membencimu, meski kau nyalakan tungku lalu aku melebur dalam kayu
yang kau bakar hingga menjadi arang, jika tak sengaja kata menyakitkan terucap
dariku, maka izinkan aku memperbaiki semuanya seperti saat senja kita bersama,
Kisahku, tak ada lagi yang kusesali dari kepergian mereka selain bahwa sebuah
kebersamaan dalam kesederhaan tak akan kita rasakan lagi, dan tatapan mirismu
seakan melupakannya pada sebuah nama yang kusebut perasaan dan bahkan kau hanya
menganggapnya sebagai sebuah cerita lama yang hanya akan menjadi kenangan, mentari
telah mendung, tak ada lagi sinar kehidupan yang ia pancarkan, sendiriku dan
tangisku hanya dihempas angin yang berlalu, kekecewaan dan kerinduaku tak
kunjung menemukan titik temu.
Diruang hampa ini, kau sempat menanam benih
cinta dan tapi sekarang berdaun tangis dan berbunga duka, dan tangisku tak
kunjung kau usap, karena aku tak tahu keberadaanmu saat ini, mungkin kita
berjauhan ibarat aku di hilir dan kau berada pada muara ketinggian yang tak aku
lihat, mencintaimu pun ibarat sepasang telinga yang tuli, hanya dapat menerka suara
getaran dalam dada, mungkin dihatimu ada banyak tertulis nama didindingnya yang
tak mampu aku hapus satu persatu, mengikhlaskanmu juga aku tak mampu namun aku
juga tak bisa memaksakan kehendak, hanya bisa merindukanmu dibalik rintihan
hujan yang deras, mecarimu aku tak mampu berjalan, hanya selalu bermimpi
tentangmu bahwa kau akan kembali kepelukanku saat langit tak mampu menurunkan
hujan di bumi, Kisahku, siapa yang mau peduli selain diriku sendiri, menikmati
gelap dalam sunyi.
Kutanya butiran debu yang menempel didinding,
adakah kau sisakan senyum untukku, namun debu yang kau sisakan pun terhapus
oleh rintihan hujan yang menerpa membahasahi ruang pertemuan ini, kemanakah
hati ini akan melangkah agar kutemukan sosok terang sepertimu yang mampu menyemai
bibit rindu, berdaun cinta dan berbunga asmara kabahagiaan,..? Kau ibarat
mentari sedang aku mendung, ketahuilah kepergianmu hanya membuatku bimbang
karena kau telah dinikmati banyak orang, orang yang paling kau benci tapi
kenapa kau berikan senyum kebahagiaan kepadanya, Tuhanku jika kisahku tak kunjung
bahagia, maka izinkan aku bermunajat hanya kepadaMu, hingga saat kau memisahkan
roh dengan jasadku tak ada lagi tangis kpedihan karena siksaan melainkan
secerca kebahagiaan yang kau bayarkan dengan pahala dan amal sholeh yang aku
lakukan selama hidupku, karena cinta yang aku miliki hanyalah sebatas angan
yang tak kunjung nyata, aku sadar bahwa ini sungguh terlarang. Tuhan jika
kesedirianku tak kunjung bermuara, maka akhirilah kisahku dan kehendakilah kepergianku
dijalanMu. Mungkin kematian yang mampu memadamkan bara api cemburu dan melukis
bahagia baru dalam kehidupanku selanjutnya walaupun aku tahu bahwa banyak
tantangan yang harus dihadapi sebelum meraih kebahagiaan surgaMu.
Oleh rindu aku diterpa tangis, oleh cinta aku
dibesarkan dan karena cinta yang kupelihara aku terasakiti hingga tangis tak
mampu aku bendung, jika rindu hanyalah sebuah tangis, maka izinkan aku
menangisi cinta tak yang mungkin aku miliki, dan jika cinta hanyalah sebuah
kebodohan maka hapuskan cinta untuk ummatMu, agar tak ada lagi hambaMu yang merasakan
sakit dan rindu oleh cinta yang kau hadirkan dibumi ini, cukup aku mengalami
kisah sepedih ini...
IRSAN SUANDI KARIM
GOWA, 3 Mei 2016
Langganan:
Postingan (Atom)